Rabu, 03 Mei 2017

Musik dan Akulturasi Budaya Indonesia


Musik dan Akulturasi Budaya Indonesia





Pokok pikiran :
1.      Musik menjadi kebutuhan sekunder bagi sebagian orang
2.      Musik asing mulai menggeser musik asli Indonesia
3.      Korean Pop menjadi terobosan Korea Selatan untuk menyebarkan budayanya
4.      Super Junior menjadi boyband pertama yang membius remaja Indonesia
5.      Krisis Korea Selatan menjadi pelopor ahirnya halyu
6.      Korea sebagai trendsetter
7.      Super Junior sebagai perintis lahirnya bintang halyu lainnya
8.      Pergeseran buadaya Indonesia
9.      Remaja Indonesia terbius oleh budaya Korea




            Saya melihat di era sekarang, musik menjadi kebutuhan sekunder bagi sebagian orang. Musik banyak dinikmati disemua kalangan mulai dari anak-anak,remaja,sampai orang dewasa. Dikatakan sebagai kebutuhan sekunder, artinya musik  menjadi sasaran utama pemeran musik dalam menuangkan kreativitas mereka untuk diperdengarkan kepada para penikmat musik. Disamping itu, musik juga menjadi sumber uang bagi para seniman dibidang ini.
            Berbicara mngenai seniman musik, diera sekarang telah banyak seniman-seniman musik mancanegara yang menaungi musik di Indonesia. Kebanyakan dari mereka membawa musik dengan genre dan gaya yang bertolak belakang dengan gaya musik di Indonesia. Secara tidak langsung, mereka mulai menggeser musik asli Indonesia secara perlahan-lahan. Sasaran utama musik asing yang masuk di Indonesia adalah para remaja yang memang pada dasarnya kebanyakan remaja mudah terpengaruh dan labil, sehingga mereka menjadi sasaran empuk para seniman musik mancanegara untuk mempermudah mereka memperkenalkan serta membuat budaya asing berkembang pesat di Indonesia,
            Jika dilihat dari segi sasaran pasar asing, remaja Indonesia sangat menguntungkan bagi para seniman musik mancanegara salah satunya musik Korean pop. Saat ini Korean pop telah menjamur di Indonesia. Korean pop menjadi konsumsi yang paling berpengaruh dan  paling banyak dinikmati oleh remaja Indonesia khususnya bagi remaja perempuan. Pada masa ini, remaja Indonesia lebih senang mendengarkan  lagu-lagu korea daripada lagu-lagu Indonesia. Ini dapat dilihat dari banyaknya remaja Indonesia yang menonton konser saat ada konser kpop di Indonesia, bahkan mereka rela membeli tiket dengan harga yang cukup bombastis dari calo demi bisa menonton konser kpop. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Korean pop berhasil menggeser bahkan menggantikan musik Indonesia di negaranya sendiri.
            Super junior menjadi awal mula masuknya Korean pop di Indonesia. Super junior adalah boyband Kpop pertama yang berhasil merambat di kancah internasional yang kemudian disusul oleh group-group lainnya seperti SNSD,BIGBANG,2NE1,dan sebagainya. Korean pop menjadi tonggak munculnya boyband dan girlband Indonesia yang sempat tenggelam. Di tahun 90-an Indonesia sudah mempunyai boyband dan girlband seperti girlband bening yang popular dengan judul lagu ‘Ada Cinta’. Akan tetapi, sekitar tahun 2011-an lahir kembali boyband dan girlband Indonesia seperti SMASH dan Cherrybelle dengan gaya yang lebih identik dengan Korean pop.
            Korean pop lahir karena adanya krisis keuangan di Korea pada masa itu. Pada saat itu Korea membuat berbagai keputusan terbaik salah satu dengan cara memperkenalkan Korean pop ke berbagai negara dengan tujuan untuk mengembalikan keuangan dan mengatasi krisis keuangan. Dengan kata lain, krisis yang terjadi di Korea pada waktu itu menjadi pelopor brdirinya Korean pop dan penyebaran Korean pop di berbagai negara termasuk Indonesia.
            Mudah diterimanya budaya Korean pop di Indonesia tak lepas dari kualitas suara dan karakter musiknya. Terlepas dari itu semua, wajah penyanyi,fashion,dan bentuk tubuh menjadi salah satu daya tariknya. Disamping itu, di masa sekarang Korea berperan sebagai trendsetter remaja remaja di beberapa negara dan Indonesia menjadi salah satunya. Namun, hal tersebut masih menjadi masalah yang cukup serius di karenakan budaya korea berbanding terbalik dengan budaya Indonesia. Meskipun begitu, Korean pop tetap bisa diterima oleh sebagian masyarakat Indonesia.
            Korea memiliki daya tarik tersendiri sehingga karya-karya nya bisa diterima di beberapa negara maju dan berkembang. Indonesia menjadi urutan ke-3 sebagai pemasok industri korea terbanyak setelah jepang dan korea. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penggemar musik Korean pop di Indonesia. Indonesia menjadi salah satu negara yang mudah menerima budaya asing yang masuk di Indonesia. Itu menjadi salah satu alasan banyaknya artis korea yang menggelar konser di Indonesia setiap tahunnya. Super junior adalah salah satu bintang korea yang beberapa kali menggelar konser di Indonesia. Super junior menjadi pelopor lahirnya bintang-bintang kpop lainnya yang sangat mudah diterima di Indonesia.
            Dengan mudahnya Korean pop masuk di Indonesia juga mempengaruhi perkembangan budaya korea di Indonesia. Ini bisa dilihat dari banyaknya restaurant yang menjual makanan korea di berbagai wilayah di Indonesia. Begitu juga dengan fashion, bahkan make up ala korea yang sangat terkenal di kalangan remaja Indonesia. Kebanyakan remaja Indonesia lebih memilih bahkan lebih senang untuk mempelajari budaya korea daripada budaya Indonesia sendiri.
            Pesatnya perkembangan Kpop di Indonesia menyebabkan hilangnya jati diri remaja Indonesia akan keragaman budaya yang ada di Indonesia. Mereka seakan-akan terbius dengan berbagai hal yang berbau korea, sehingga kesadaran akan kelestarian budaya Indonesia lambat laun akan hilang di kalangan remaja Indonesia.

Daftar Pustaka :
Ø  Buku Korean Cool Strategi Inovatif di Balik Ledakan Budaya Pop Korea karya Euny Hong terbitan Picator tahun 2014
Ø  Komunikasi budaya karya D Mulyana, J Rakhmat tahun 1990
Link : D Mulyana, J Rakhmat-1990-academia.edu




Tidak ada komentar:

Posting Komentar